Jumat, 14 Desember 2012

arti sebuah kejujuran


Arti sebuah Kejujuran Arti sebuah Kejujuran Arti sebuah Kejujuran ~ Apa arti dari sebuah "kejujuran"? Jujur itu sering diartikan bahwa kita tidak berbohong dalam segala hal. Terkadang kita juga sering menunutut kejujuran itu dari orang lain tanpa memandang diri kita sendiri. Akhir-akhir ini banyak orang yang memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangan mereka. Mereka menuding bahwa pasangan mereka tidak jujur. Semua berawal dari media-media jejaring sosial yang berkembang saat ini, seperti facebook dan twitter atau yang lebih marak sekarang adalah BBM. Memang media-media seperti itu, lebih dari 50%, menjadi ajang perselingkuhan. Tidak heran bahwa banyak pasangan yang berpisah atau pun bercerai karena perselingkuhan di facebook. Atau ada juga yang selalu curiga dengan pasangannya dan selalu ingin tahu kegiatan yang dilakukan oleh pasangannya di dunia maya. Mereka menganggap bahwa rasa curiga itu adalah bentuk dari rasa sayang. Rasa sayang yang tidak percaya pada pasangannya sendiri. Sebenarnya media-media jejaring sosial bisa menjadi pelajaran yang positif bagi diri kita sendiri. Disana kita bisa belajar tentang sebuah kejujuran. Bagaimana kita bisa jujur dengan orang lain kalau kita tidak bisa jujur dengan diri kita sendiri? Lewat media-media itu kita bisa mengetahui bagaimana karakter kita yang sebenarnya. Apakah kita tukang selingkuh, tukang tipu, tukang gombal atau yang lainnya. Semua perselingkuhan yang terjadi itu disebabkan oleh ketidakjujuran pada diri sendiri. Anggap saja bahwa media-media tersebut sebagai bentuk ujian bagi diri sendiri. Uji kejujuran dan kesetiaan. Mampukah kita melewati ujian-ujian tersebut? Bisakah kita menjadi pribadi yang jujur, setia, dan dipercaya?Arti sebuah Kejujuran Arti sebuah Kejujuran ~ Apa arti dari sebuah "kejujuran"? Jujur itu sering diartikan bahwa kita tidak berbohong dalam segala hal. Terkadang kita juga sering menunutut kejujuran itu dari orang lain tanpa memandang diri kita sendiri. Akhir-akhir ini banyak orang yang memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangan mereka. Mereka menuding bahwa pasangan mereka tidak jujur. Semua berawal dari media-media jejaring sosial yang berkembang saat ini, seperti facebook dan twitter atau yang lebih marak sekarang adalah BBM. Memang media-media seperti itu, lebih dari 50%, menjadi ajang perselingkuhan. Tidak heran bahwa banyak pasangan yang berpisah atau pun bercerai karena perselingkuhan di facebook. Atau ada juga yang selalu curiga dengan pasangannya dan selalu ingin tahu kegiatan yang dilakukan oleh pasangannya di dunia maya. Mereka menganggap bahwa rasa curiga itu adalah bentuk dari rasa sayang. Rasa sayang yang tidak percaya pada pasangannya sendiri. Sebenarnya media-media jejaring sosial bisa menjadi pelajaran yang positif bagi diri kita sendiri. Disana kita bisa belajar tentang sebuah kejujuran. Bagaimana kita bisa jujur dengan orang lain kalau kita tidak bisa jujur dengan diri kita sendiri? Lewat media-media itu kita bisa mengetahui bagaimana karakter kita yang sebenarnya. Apakah kita tukang selingkuh, tukang tipu, tukang gombal atau yang lainnya. Semua perselingkuhan yang terjadi itu disebabkan oleh ketidakjujuran pada diri sendiri. Anggap saja bahwa media-media tersebut sebagai bentuk ujian bagi diri sendiri. Uji kejujuran dan kesetiaan. Mampukah kita melewati ujian-ujian tersebut? Bisakah kita menjadi pribadi yang jujur, setia, dan dipercaya?